Jumat, 18 Oktober 2013

PERAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN INDIVIDU DALAM PERANAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Keluarga

Keluarga merupakan media sosialisasi primer, tempat seseorang pertama kali mendapatkan bekal tentang pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Dalam keluarga, seseorang diarahkan untuk menjadi pribadi yang dapat berinteraksi dengan pribadi yang lain sesuai dengan harapan masyarakat. Keluarga menjadi peletak dasar-dasar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan demikian keluarga memiliki peranan besar dan paling berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang.

Sosialisasi sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi merupakan suatu peristiwa yang pasti dilalui oleh setiap individu. Sosialisasi yang dilalui seseorang akan memberikan pengaruh cukup besar terhadap pembentukan kepribadiannya. Keluarga merupakan media sosialisasi yang memiliki peranan sangat besar terhadap pembentukan kepribadian seseorang.

1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang dapat membantu individu supaya dapat diterima dalam kelompoknya melalui proses belajar dan penyesuaian diri. Upaya yang dapat dilakukan individu supaya ia dapat diterima dalam kelompoknya adalah dengan cara belajar dan menyesuaikan diri (adaptasi).

2. Jenis-jenis Sosialisasi
Secara umum, sosialisasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Sosialisasi primer yaitu sosialisasi yang pertama kali dijalani oleh seorang individu sejak masih kecil. Hampir semua individu mendapatkan sosialisasi primer di dalam lingkungan keluarga. Sosialisasi ini menjadi jembatan untuk memasuki lingkungan masyarakat yang lebih luas.

b. Sedangkan sosialisasi sekunder adalah sosialisasi tahap berikutnya yang dijalaninya di masyarakat yang lebih luas. Di dalam masyarakat ini, seorang individu diperkenalkan terhadap sektor-sektor baru dalam dunia objektif masyarakat. Sekolah, merupakan salah satu tempat di mana seorang individu menjalani sosialisasi sekundernya yang bersifat formal.

3. Tahap-tahap dalam Sosialisasi
a. Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap persiapan dimulai sejak anak dilahirkan. Sejak saat itu, seorang anak dipersiapkan untuk mengenal dunia sosialnya serta untuk memahami tentang dirinya. Pada tahap ini, sosialisasi dilakukan dengan cara meniru apa yang diucapkan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, meskipun belum sempurna dan belum mengerti penuh apa maknanya.
b. Tahap Meniru (Play Stage)
Pada tahap ini seorang anak mulai melakukan peniruan terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, meskipun belum sempurna. Mungkin kalian masih ingat saat kalian memainkan peranan ibu dengan boneka-boneka milik kalian bukan? Atau kalian perhatikan anak-anak kecil yang sedang berperan sebagai ibu, mungkin kalian akan merasa lucu, karena ucapan-ucapannya pada boneka itu merupakan pengulangan kata-kata yang diucapkan oleh ibunya sendiri.
c. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Pada tahap ini sosialisasi dilakukan dengan penuh kesadaran, sehingga proses peniruan (imitasi) terhadap orang lain mulai berkurang. Kesadaran tentang pentingnya kerja sama dalam sebuah kelompok menyebabkan seseorang lebih banyak menjalin interaksi dengan orang lain. Dengan kata lain, pada tahap ini, seseorang sudah mampu berpartisipasi aktif di masyarakatnya.
d. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other)
Selain mampu berpartisipasi aktif di masyarakatnya, pada tahap ini seseorang mulai menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari masyarakat yang diatur oleh berbagai norma sosial. Oleh karena itu, dia mampu menempatkan dirinya pada masyarakat luas. Jika seseorang sudah mencapai tahap ini, dapat dikatakan sebagai orang dewasa.

ARGUMEN/OPINI:
Peran keluarga dalam pembentukan individu seseorang dalam bermasyarakat itu sangat penting, harus mulai dilakukan oleh keluarganya sejak seseorang itu masih kecil, karena setiap anak akan mencontoh orang-orang yang ada di sekitarnya, yaitu yang paling dekat adalah keluarganya sendiri, dan menanamkan jiwa bersosialisasi dalam bermasyarakat, sebab hal  itu akan mempengaruhi seseorang dalam bermasyarakat.

SUMBER:


http://bforbawono.blogspot.com/2012/03/artikel-individu-keluarga-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar